Nihongo no Tane adalah layanan yang memberikan dukungan bahasa yang komprehensif dan profesional, mulai dari studi di Jepang, kehidupan kampus, hingga pencarian pekerjaan di Jepang.
Untuk membantu mahasiswa asing dan orang asing bekerja dengan tenang di masyarakat Jepang, kami meningkatkan kemampuan bahasa Jepang mereka dan memberikan dukungan menyeluruh melalui online, mulai dari pembuatan formulir lamaran hingga persiapan wawancara.
Banyak mahasiswa yang mengalami pelecehan selama proses pencarian kerja. Untuk membantu mereka menjalani proses pencarian kerja dengan tenang, kami menjelaskan realitas pelecehan seksual, cara menangani jika menjadi korban, serta langkah-langkah pencegahan yang dilakukan oleh perusahaan.
Kondisi Nyata Pelecehan Seksual dalam Proses Pencarian Kerja
Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan pada tahun 2023, sekitar 30% mahasiswa, baik pria maupun wanita, mengalami pelecehan seksual selama proses pencarian kerja atau magang. Secara spesifik, korban pelecehan seksual selama magang mencapai 32,4% untuk pria dan 27,5% untuk wanita. Selain itu, mahasiswa yang mengalami pelecehan seksual selama proses pencarian kerja di luar magang mencapai 34,3% untuk pria dan 28,8% untuk wanita.
Pelecehan seksual dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain:
* Kontak fisik yang tidak perlu
* Undangan yang terus-menerus untuk makan bersama atau kencan
* Lelucon atau ejekan berbau seksual
* Perlakuan yang merugikan akibat penolakan atau perlawanan terhadap perilaku seksual
Pelaku pelecehan seksual tidak hanya terbatas pada petugas wawancara kerja, tetapi juga meliputi karyawan yang dikenal melalui kunjungan alumni, pembimbing magang, perekrut, dan lain-lain.
Layanan konsultasi dan langkah-langkah yang harus diambil jika menjadi korban
Setelah menjadi korban pelecehan seksual, sekitar 20% mahasiswa menghentikan upaya pencarian kerja di perusahaan tersebut. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang merasa sulit untuk berbicara tentang hal ini. Menurut survei Persol Comprehensive Research Institute, sebanyak 20% perusahaan menyadari bahwa pelecehan telah terjadi dalam proses perekrutan lulusan baru mereka. Karena perusahaan berada dalam posisi yang lebih kuat daripada mahasiswa, mahasiswa cenderung ragu untuk melapor karena khawatir hal itu akan berdampak negatif pada proses seleksi.
Jika Anda menjadi korban, jangan menanggungnya sendirian. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan lembaga eksternal.
Lembaga Konsultasi Utama
Pusat Karir Universitas
Asosiasi Pengacara Tenaga Kerja Jepang
Hōterasu
Konsultasi Polisi (#9110)
Selain itu, berkonsultasi dengan keluarga, teman, atau alumni universitas juga merupakan pilihan yang baik.
Langkah-langkah pencegahan dari pihak perusahaan dan poin-poin yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa
Untuk memastikan mahasiswa dapat mencari pekerjaan dengan tenang, perusahaan juga memperkuat langkah-langkah pencegahan pelecehan seksual. Pada Juni 2025, Undang-Undang Kesetaraan Kesempatan Kerja antara Laki-laki dan Perempuan direvisi, dan perusahaan diwajibkan untuk mencegah pelecehan seksual terhadap mahasiswa yang sedang mencari pekerjaan. Pedoman yang sebelumnya menyatakan “disarankan untuk menangani konsultasi dengan tepat” kini menjadi kewajiban bagi pemberi kerja.
Menanggapi hal ini, perusahaan telah mengambil langkah-langkah konkret berikut:
* Revisi peraturan kerja yang melarang pelecehan baik di dalam maupun di luar perusahaan
* Penyusunan pedoman yang melarang pertemuan di luar jam kerja dan acara minum-minum pribadi
* Larangan kontak pribadi dari pihak karyawan kecuali dalam keadaan darurat
* Pembentukan pusat konsultasi eksternal
Bagi para mahasiswa, penting untuk memeriksa langkah-langkah pencegahan pelecehan saat memilih perusahaan. Menurut survei Caritas, langkah-langkah pencegahan pelecehan yang dinilai penting oleh mahasiswa meliputi “larangan pertemuan malam hari” dan “larangan pertukaran kontak pribadi”. Langkah-langkah ini juga dapat menjadi indikator seberapa besar perusahaan menghargai para mahasiswa.
Hal-hal yang diharapkan dari perusahaan dan prospek ke depan
Di balik masalah pelecehan seksual dalam proses pencarian kerja, terdapat kenyataan bahwa “banyak pelaku tidak menyadari perbuatannya.” Aya Iizuka, Peneliti Utama di Recruit Management Solutions, mencatat bahwa “ketidaktahuan perusahaan akan posisinya yang lebih kuat dibandingkan mahasiswa menjadi pemicu pelecehan.”
Meskipun jarak antara perusahaan dan mahasiswa semakin dekat berkat penyebaran media sosial dan aplikasi pencarian kerja, penting untuk “tidak sembarangan memasuki ruang pribadi dan menyadari bahwa semua tindakan perusahaan berpotensi dipublikasikan ke publik.”
Di masa depan, upaya perusahaan dalam menangani pelecehan diperkirakan akan semakin ditingkatkan. Para pelamar kerja juga disarankan untuk memantau upaya perusahaan dan mengetahui tempat konsultasi yang dapat dihubungi jika terjadi masalah, sehingga dapat menjalani proses pencarian kerja dengan lebih aman dan tenang.
#PencarianKerjaJepang #PelecehanSeksual #PelecehanSeksualDalamPencarianKerja #PelanggaranHakAsasiManusia #TempatKonsultasi

コメントをお書きください